Rabu, 02 Mei 2012

SEJARAH EROPA ABAD PERTENGAHAN


SEJARAH EROPA ABAD PERTENGAHAN
Buku ajar yang berjudul Sejarah Eropa Abad Pertengahan Dari Infansi Suku-suku Barbar Hingga Ekspansi Eropa,yang merupakan kelanjutan dari materi Sejarah Peradaban Barat Klasik yang di terbitkan dan di cetak oleh UPT Penerbitan Universitas Jember (UNEJ) Tahun 2006. Dalam priodeisasi sejarah Barat atau Eropa secara konvensional kita mengenal zaman klasik, abad pertengahan, dan zaman modern.
Penanaman Sejarah Eropa sering di identiksn  dengan Sejarah Barat.barang kali pengguna istilah Sejarah Barat dirasa memiliki pengertian yang lebih luas dan umum. Pengertian dunia Barat selain menyangkut wilayah Eropa, juga dapat memberi pengertian bagi wilayah non Eropa.
Buku ajar ini disusun untuk  memberikan risalah mengenai Sejarah Abad Pertengahan, yang dipakai oleh para mahasiswa Fakultas Sastra, Ilmu Budaya, Sosial dan Politik, dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Buku ini dapat digunakan pula sebagai refrensi sebagai tenaga pengajar, pemerhati dan pencinta sastra, seni, dan kebudayaan. Penulis  Buku ini juga diharapkan dapat berguna membantu mahasiswa-mahasiswa pada waktu ujian, baik ujian tengah semester, maupun ujian ahir semester, sebagian isi buku ini dilengkapi dengan beberapa peta dan gambar atau lukisan yang tujuan nya agar mahasiswaa memiliki pengertian dan pemahaman terhadap materi buku tersebut.
Didalam Sejarah Buku Eropa ini selain peran orang Eropa yang namun ada juga didapati peran dari orang non Eropa(Bangsa Arab) .yang ikut membentuk peradaban Eropa pada abad pertengahan ketika terjadi Perang Salib antara dunia Islam dan Kristen yang berlansung sekitar dua abad secara terputus-putus. Akibat lebih jauh dari perang tersebut, terjalin hubungan perdagangan dan [engembangan Ilmu Pengetahuan dari dunia Timur ke
dunia Barat. Buku ini juga menyangkut Sejarah Eropa Abat Pertengahan berlansung dalam kurun waktu abad V-XIII Materi yang tersaji dalam buku ini terdiri dari 7 bab, yakni:
BAB 1             : ORANG EROPA DAN JERMAN
BAB 2             : PERADABAN ORTODOK DUNIA TIMUR
BAB 3             : BERBAGAI KERAJAAN JERMAN
BAB 4             : KSATRIA DAN PETANI
BAB 5             : UNIFIKASI DUNIA KRISTEN BARAT
BAB 6             : PERKEMBANGAN MONARKI FEODAL
BAB 7             : EKSPANSI EROPA
Keberadaan orang Roma dan Jerman sebagai judul dalam buku teks ini, berkaitan dengan proses terjadinya invansi suku-suku Barbar di eropa pada hakekatnya, invansi suku Barbar yang dalam hal ini lebih di tekankan pada suku-suku Jerman dan keltik ikut melatarbelakangi kelahiran peradaban Eropa yang terjadi pada abad pertenghan.
Sebagai kelanjutan dari orang-orang Roma dan Jerman di bahas mengenai peradaban Ortodok Dunia Timur. Dalam buku ini di jelaskan dalam kaitanya dengan akibat runtuhnya ke kaisaran Romawi Barat pada Abad V. peradaban dari timur ini merupakan refrentasi ke Kaisaran Byzantium yang beribukota Konstantinopel, mulai didirikan pada tahun 337 dan mampu bertahan lebih dari sepuluh abad. Kekaisaran Byzantium dapat dikatakan sebagai benteng perlindungan  peradaban Eropa Barat. Suku-suku Barbar yang berasal dari bangsa Eropa Utara dan Asia telah gagal mencoba menembus benteng Konstantinopel.

Dalam pengembangan agma Kristen, Byzantium berhasil menyebarluaskan pengaruh agama tersebut. Hal yang spesifik dalam pengembangan agama Kristen para pakar menyebut bahwa di Byzantium telah terjadi proses apa yang di sebut agama Kristen Ortodok Yunani. Kekaisaran Byzantium berhasil menasranikan orang-orang slav dan juga dikenal sebagai pengembangan dan pemilihara kebudayaan klasik. Keberhasilan menasranikan bangsa slav di Eropa Utara dan menjadikan orang-orang slav dapat menyusun pemerintahannya di Rusia.
Setelaah membahas kerajaan Ortodok  Dunia timur terasa penting sejak runtuhnya kekaisaran Romawi Barat wilayah kekuasaanya di Eropa terpecah-pecah menjadi berbagai kerajaan barbar.Sebelum terbentuk kerajaan Jerman,terlebih dahulu mereka telah melakukan migrasi ke Eropa Barat seiring dengan kemerosotan sampai keruntuhan Romawi Barat.
Kehadiran kerajaan-kerajaan Jerman telah menggantikan peran Kekaisaran Romawi Barat.Dua kerajaan Jerman yang berhasil menyusun pemerintah di Eropa adalah Kerajaan franka sebagai embrio terbentuknya Negara Prancis dan kerajaan Anglo-Saxon yang dalam perkembanganya berhasil menyusun pemerintahan di Inggris.
Penyajian materi mengenai masalah Ksatria dan Petani sebagai kelanjutan dari kisah berbagai kerajaan Jerman, menerangkan bahwa pada masa-masa abad IX-XII, Eropa mengalami apa yang dinamakan Zaman Feodal. Kehadiran Ksatria dan Petani dalam zaman Feodal mempunyai peran penting dalam proses pembentukan system feodal. Tentunya, dalam penelaah materi ini ksatria dan petani tidak terlepas dari kehidupan masyarakat pedesaan sebagai kelompok social terbesar dalam masyarakat pada abad pertengahan.
Dalam massa feudal, sosok ksatria berperan dalam membantu raja dalam mendirikan dan memperkokoh pemerintahan feudal. Ksatria memiliki peran yang tidak kecil ikut meluaska wilayah kerajaan. Tidaklah berlebihan jika disebut bahwa keberadaan ksatria mrupakan tulang punggung dan kekuasaan dalam suatu pemerintahan. Selain peran
ksatriadalam masa feudal, juga didapati keberadaan para petani pada masa itu. Petani merupakan penyanggah perekonomian dalam pemerinthan feudal, sebagai tulang punggung perekonomian ia juga menjadi tulang punggung dari kesejahtraan ksatria. Terciptanya hubungan petani dengan vassal. Mereka di atur dalam kehidupan social yang disebut dengan system manorial. Kehidupan petani lebih banyak tergantung oleh pengendalian dari pada tuan tanah, yang notabene nya berasal dari kaum ksatria juga.
Dalam sejarah abad pertengahan, peran gereja sangat penting di bahas, setelah sebelumnya menceritakan ksatria dan petani. Menelaah sepintas peran gereja pada abad pertengahan, mengarah pada materi unifikasia Dunia Kristen Barat gereja berhasil menyatukan pemikiran  dalam konsep ajaran Kristen dari barat bukan terletak pada unsure politik, ekonomi, maupun social, tetapi pada unsure ke agamaan. Artinya iman sebagia perekat terbentuknya unifikasi masyarakat Kristen barat, dogma-dogma agama telah diterima dan di yakini sebagia suatu kebenaran.
Uraian mengenai unifikasi Kristen Barat mencangkup bagai manakah kedudukan gereja pada masa-masa feudal, utama nya pada abad X. sebagai lembaga agama, gereja berperan dalam mengatur khidupan spiritual masyarakat feudal eropa pada waktu itu. Tak dapat di pungkiri bahwa gereja  berasal dari masa invansi barbar-barbar selama bberapa abad seiring dengan kemerosotan sampai keruntuhan Romawi Barat  demikian pula di tengah-tengah posisi gereja yang dirasa kuat pada masa itu karna berhasil menghadapi gelombang penyerbuan suku-suku barbar , tumbuh biara yang ikut mengembangkan persebaran agama Kristen sekaligus ikut mengkritik kehiduan para pemimpin gereja roma yang di anggap menyimpang dari konsep-konsep dan dogma0dogma kristenan.
Akibat reformasi agama yang di awali dari peran baiara clony, maka pada abad berikutnya, abad XI dan XII, mulai bertburan ordo biara di eropa. Gereja sebagai institusi pengembang agama kristenberhasil menkonsep hal-hal yang berkaitan dengan masalah teologi dan hukum agama. Terdapat beberapa took pengembang ordo-ordo biara, disebut-sebut  nama St.Ronald, St Gualbert, dan St. Peter Damia.
Setelah membahas sepintas unifikasi dunia Kristen Barat,buku ini melanjutkan ke pembahasan ke materi perkembangan Monarki feudal. Hal yang dianggap dalam materi ini adalah bagaimanakah feodalisme dan monarki ke pausan dapat mempengaruhi bentuk-bentk politik di Eropa Barat. Se[eninggalan kerajaan franka yang di bangun dan di kembangkan oleh Charlemagne, terjadi komplik antara putra Charlemagne, akibat terjadi kemerosotnya dan kewajiban kerajaan franka. Munculnya dinasti Hugh Capet pada abad XI, berhasil menggantikan kerajaan franka. Meski demikian, sekalipun ia sebagai seorang kerajaan feudal, kekuasaannya hanya terbaras pada pusat pemerintahadi paris dan sekitarnya.
Selama terjadi perkembangngan monarki foedal di Eropa sudah mulai Nampak benih-benih komplik antara raja paus dan raja-raja Eropa pada abad XI. Sumber komplik menyagkut batas kewenangngan urusan spiritual dan dunia. Baik paus, raja masing-masing mempunyai argumentasi kuat bahwa keberadaan itu ada di tangannya. Ditengah-tengah komplik tersebut terjadilah upaya rakyat inggris melawan orang-orang skandinavia, Eropa Utara yang selama beberapa abad telah dikuasainya, ingin menyatukan pemerintahanya maka berdirilah kerajaan anglo-saxon di bawah penguasa Alfred (871-899), yang kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh penerusnya.
Dalam membahas Ekspansi Eropa, sebagai materi ahir dari pembahasan buku ini, telah membicarakan perkembangan monarki feudal, yang menyangkut empat masalah pokok. Ke empat  masalah yang terda[at dalam judul bab ini terdiri dari:
Ø      Konvensi skandinavia
Ø      Orang-orang Kristen
Ø      Islam di spanyol
Ø      Orang-orang norman
Ø      Para peserta perang salib dan
Ø      Pemerintahanya
Orang-orang skandinavia tampil dalam panggung sejrah eropa ketika mereka berhasil menyusun Negara dan pemerintahan di wilayah tersebut.
Dalam arti mulai beralihnya kepercayaan polities yang semula di anutnya , kemudian beralih memeluk agama Kristen, termasuk para penguasaan kerajaan.
Buku ini juga mengupas orang islam, berbicara oaring islam dan Kristen spayol dapat di kaitan dengan lembaga ke feodalan dan system kepausan yang telah sukses membentuk umat Kristen  Dunia Barat. Ekspansi islam dari dunia arab ke dunia Barat Spanyol, berbarengan dengan terjadinya perseteruan yang memuncak antara dua kerajaan besar, Byzantium dan Persia. Ekspansi islam kesepanyol berhasil berkat mereka melakukan asimilasi dengan peradaban yang telah di kalahkan. Mereka tidak melakukan kekerasan-kekerasan maupun pemaksaan-pemaksaan terhadap wilayah tersebut, berbagai upaya orang Kristen merebut kembali spayol dari tangan-tanga orang islam intensif selama abad XI perebutan wilayah spanyol dari tangan orang-orang islam  merupakan terjadinya awal perang salib, yang kemudian perang tersebut berlangsung sampai pada abad XIII.
Di buku ini di ceritakan tentang perang salib, di tengah-tengah Perang Salib muncul orang-orang Normandia di Mediterania. Rupanya, pengaruh kelembagaan agma, gereja, yang menyebabkan orang-orang Normandia ikut melibatkan diri dalam kancah Perang Salib. Orang-orang Normandia memepunyai kepentingan perdagangan, ingin menjalin hubungan  ekonomis dengan pemerintahan di dunia timut.
Masyarakat peserta perang salib terdiri dari pelbagai komponen, mulai daripara prajurit sampai dengan orang-orang yang terlibat criminal. Mereka mempercayai berkat pengaruh pimpinan gereja, apabila ikut dalam perang akan memperoleh ganjaran surga, pembebasan hukuman bagi orang-orang yang berdosa dan penundaan pembayaran hutang. Mungkin, gereja tidak melarang mereka melakukan kekejaman dan kebrutalan.selama perang salib yang berlangsung delapan kali itu, telah menghasilkan didirikannya kerajaan latin baru di yerusalem, kemudian diikuti negeri Kristen yang lain, masing-masing kepangeranan Edwssa, Antioch, dan Tripoli, disamping terdapatnya beberapa kota suci seperti yerusalem, Bethlehem, dan  Nazareth.
Corak pemerintahan di kerajaan latin baru di timur, meniru pemerintahan feudal barat, mendasarkan pada penyerahan fief dan baron sebagai sosok vasal. Akibat lebih jauh dari perang salib, terjadi hubungan yang sangat erat antara dunia timur dan barat. Berbagai khasanah yang menyangkut masalah cultural dan ekonomis, dunia timur banyak memberikan kontribusi terhadap peradapan dunia barat. Tanpa terjadinya perang salib kiranya mustahil orang-orang italia akan dapat mengenal dan mencari serta memperoleh pasar-pasar dunia timur.






Dalam buku ini juga menceritakan tentang orang islam di spanyol, seperti yang kita ketahui  bahwa tugas sejarah adalah menyelidiki dan meniti pristiwa di masa silam. Namun perlu di ingat seorang sejarah bukan mengadakan ramalan tentang masa depan, seperti kesenangan filsuf sejarah, barangkali, sumber imformasi tentang masa islam itu belum tentu benar adanya tetapi kejadian di masa silam dapat kita tempatkan dalam kaitan sebelumnya. Siapa yang mengira, jika pada tahun 570, seorang outra bangsa arab di lahirkan,Muhammad, kemudian akan menjadi orang yang mengajar agama-dunia yang terakhir, agama yang besar atas pengaruhnya  atas nasib manusia hingga zaman modern ini. Siapakah yang akan dapat meramalkan, bahwa setelah Muhammad wafatpada tahun 632 dari padang pasir Arabia, merupakan daerah yang terdapat di luar peradaban besar itu, akan timbul suatu ekspansi yang mencengangkan, ekspansi yang melalui Asia Barat dan seluruh wilayah Lautan Tengah, baru dapat di bending oleh orang barat seratus tahun kemudian, yakni di prancis selatan.
Lembaga kefeodalandan system kepausan telah berhasil mambentuk umat Kristen dunia Barat di dalam buku ini di ceritakan bahawa dua lembaga tersebut  bekerja sama berjuang melawan ekspansi orang islam, pada permulaan abad XI orang islam telah berhasil menguasai dua pertiga wilayah selatan sepamyol. Kepulauan blearing, corsika, Sardinia, sisilia, keseluruhan pantai Afriak Utara, palestiana, dan suriah. Antusiasme agama, politik dan ambisi ekonomi mendorong orang-orang eropa barat  menyerang wilayah kekuasaan orang islam, mereka ikut berperang seperti kelas feudal, calon kelas foedal, atau anak leleki yang dulu muda , jika merekq merasa lebih muda dan terlibat perang malawan orang islam akan memperoleh ganjaran surge dan pengampunan serta dan kekayaan akan memperoleh tanah melalui perampasan.


Sejarah Eropa abad pertengahan sering dipahami sebagai abad kegelapan yang kontraproduktif di segala aspek kehidupan. Padahal Sejarah Eropa pada priode yang berlangsung  selama satra warsa itu telah member kontribusi  penting dalam peraadaban modern. Untuk mengetahui, mempelajari, seta memahami proses sejarah yang sangat rumit dan kompleks, dirasa penting meninjau kembali berbagai peristiwa di eropa yang terjadi dari invasi suku-suku barbar hingga ekspansi Eropa.

Pada dasarnya buku teks ini merupakan rujukan dalam mempelajari sejarah Eropa  abad pertemgahan yang tertulis dalam bahasa Indonesia. Berbagai  uraian, seacara umum dikemukakan dalam kaitannya terbentuknya Peradaban Barat abad pertengahan, harapan kita, dengan membaca materi tersebut, dapat mengetahui tidaklah benar bahawa Eropa abad pertengahan sebagai abad kegelapan.
 








                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar