SEJARAH
EROPA ABAD PERTENGAHAN
Buku
ajar yang berjudul Sejarah Eropa Abad
Pertengahan Dari Infansi Suku-suku Barbar Hingga Ekspansi Eropa,yang
merupakan kelanjutan dari materi Sejarah
Peradaban Barat Klasik yang di terbitkan dan di cetak oleh UPT Penerbitan
Universitas Jember (UNEJ) Tahun 2006. Dalam priodeisasi sejarah Barat atau
Eropa secara konvensional kita mengenal zaman klasik, abad pertengahan, dan
zaman modern.
Penanaman
Sejarah Eropa sering di identiksn dengan
Sejarah Barat.barang kali pengguna istilah Sejarah Barat dirasa memiliki
pengertian yang lebih luas dan umum. Pengertian dunia Barat selain menyangkut
wilayah Eropa, juga dapat memberi pengertian bagi wilayah non Eropa.
Buku
ajar ini disusun untuk memberikan
risalah mengenai Sejarah Abad Pertengahan, yang dipakai oleh para mahasiswa
Fakultas Sastra, Ilmu Budaya, Sosial dan Politik, dan Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Buku ini dapat digunakan pula sebagai refrensi sebagai tenaga
pengajar, pemerhati dan pencinta sastra, seni, dan kebudayaan. Penulis Buku ini juga diharapkan dapat berguna
membantu mahasiswa-mahasiswa pada waktu ujian, baik ujian tengah semester,
maupun ujian ahir semester, sebagian isi buku ini dilengkapi dengan beberapa
peta dan gambar atau lukisan yang tujuan nya agar mahasiswaa memiliki
pengertian dan pemahaman terhadap materi buku tersebut.
Didalam
Sejarah Buku Eropa ini selain peran orang Eropa yang namun ada juga didapati
peran dari orang non Eropa(Bangsa Arab) .yang ikut membentuk peradaban Eropa
pada abad pertengahan ketika terjadi Perang Salib antara dunia Islam dan
Kristen yang berlansung sekitar dua abad secara terputus-putus. Akibat lebih
jauh dari perang tersebut, terjalin hubungan perdagangan dan [engembangan Ilmu
Pengetahuan dari dunia Timur ke
dunia
Barat. Buku ini juga menyangkut Sejarah Eropa Abat Pertengahan berlansung dalam
kurun waktu abad V-XIII Materi yang tersaji dalam buku ini terdiri dari 7 bab,
yakni:
BAB
1 : ORANG EROPA DAN JERMAN
BAB
2 : PERADABAN ORTODOK DUNIA
TIMUR
BAB
3 : BERBAGAI KERAJAAN JERMAN
BAB
4 : KSATRIA DAN PETANI
BAB
5 : UNIFIKASI DUNIA KRISTEN
BARAT
BAB
6 : PERKEMBANGAN MONARKI
FEODAL
BAB
7 : EKSPANSI EROPA
Keberadaan
orang Roma dan Jerman sebagai judul dalam buku teks ini, berkaitan dengan
proses terjadinya invansi suku-suku Barbar di eropa pada hakekatnya, invansi
suku Barbar yang dalam hal ini lebih di tekankan pada suku-suku Jerman dan
keltik ikut melatarbelakangi kelahiran peradaban Eropa yang terjadi pada abad
pertenghan.
Sebagai
kelanjutan dari orang-orang Roma dan Jerman di bahas mengenai peradaban Ortodok
Dunia Timur. Dalam buku ini di jelaskan dalam kaitanya dengan akibat runtuhnya
ke kaisaran Romawi Barat pada Abad V. peradaban dari timur ini merupakan
refrentasi ke Kaisaran Byzantium yang beribukota Konstantinopel, mulai
didirikan pada tahun 337 dan mampu bertahan lebih dari sepuluh abad. Kekaisaran
Byzantium dapat dikatakan sebagai benteng perlindungan peradaban Eropa Barat. Suku-suku Barbar yang
berasal dari bangsa Eropa Utara dan Asia telah gagal mencoba menembus benteng Konstantinopel.
Dalam
pengembangan agma Kristen, Byzantium berhasil menyebarluaskan pengaruh agama
tersebut. Hal yang spesifik dalam pengembangan agama Kristen para pakar
menyebut bahwa di Byzantium telah terjadi proses apa yang di sebut agama
Kristen Ortodok Yunani. Kekaisaran Byzantium berhasil menasranikan orang-orang
slav dan juga dikenal sebagai pengembangan dan pemilihara kebudayaan klasik.
Keberhasilan menasranikan bangsa slav di Eropa Utara dan menjadikan orang-orang
slav dapat menyusun pemerintahannya di Rusia.
Setelaah
membahas kerajaan Ortodok Dunia timur
terasa penting sejak runtuhnya kekaisaran Romawi Barat wilayah kekuasaanya di
Eropa terpecah-pecah menjadi berbagai kerajaan barbar.Sebelum terbentuk
kerajaan Jerman,terlebih dahulu mereka telah melakukan migrasi ke Eropa Barat
seiring dengan kemerosotan sampai keruntuhan Romawi Barat.
Kehadiran
kerajaan-kerajaan Jerman telah menggantikan peran Kekaisaran Romawi Barat.Dua
kerajaan Jerman yang berhasil menyusun pemerintah di Eropa adalah Kerajaan
franka sebagai embrio terbentuknya Negara Prancis dan kerajaan Anglo-Saxon yang
dalam perkembanganya berhasil menyusun pemerintahan di Inggris.
Penyajian
materi mengenai masalah Ksatria dan Petani sebagai kelanjutan dari kisah
berbagai kerajaan Jerman, menerangkan bahwa pada masa-masa abad IX-XII, Eropa
mengalami apa yang dinamakan Zaman Feodal. Kehadiran Ksatria dan Petani dalam
zaman Feodal mempunyai peran penting dalam proses pembentukan system feodal.
Tentunya, dalam penelaah materi ini ksatria dan petani tidak terlepas dari
kehidupan masyarakat pedesaan sebagai kelompok social terbesar dalam masyarakat
pada abad pertengahan.
Dalam
massa feudal, sosok ksatria berperan dalam membantu raja dalam mendirikan dan
memperkokoh pemerintahan feudal. Ksatria memiliki peran yang tidak kecil ikut
meluaska wilayah kerajaan. Tidaklah berlebihan jika disebut bahwa keberadaan
ksatria mrupakan tulang punggung dan kekuasaan dalam suatu pemerintahan. Selain
peran
ksatriadalam
masa feudal, juga didapati keberadaan para petani pada masa itu. Petani
merupakan penyanggah perekonomian dalam pemerinthan feudal, sebagai tulang
punggung perekonomian ia juga menjadi tulang punggung dari kesejahtraan
ksatria. Terciptanya hubungan petani dengan vassal.
Mereka di atur dalam kehidupan social yang disebut dengan system manorial. Kehidupan petani lebih banyak
tergantung oleh pengendalian dari pada tuan tanah, yang notabene nya berasal
dari kaum ksatria juga.
Dalam
sejarah abad pertengahan, peran gereja sangat penting di bahas, setelah
sebelumnya menceritakan ksatria dan petani. Menelaah sepintas peran gereja pada
abad pertengahan, mengarah pada materi unifikasia Dunia Kristen Barat gereja
berhasil menyatukan pemikiran dalam
konsep ajaran Kristen dari barat bukan terletak pada unsure politik, ekonomi,
maupun social, tetapi pada unsure ke agamaan. Artinya iman sebagia perekat
terbentuknya unifikasi masyarakat Kristen barat, dogma-dogma agama telah
diterima dan di yakini sebagia suatu kebenaran.
Uraian
mengenai unifikasi Kristen Barat mencangkup bagai manakah kedudukan gereja pada
masa-masa feudal, utama nya pada abad X. sebagai lembaga agama, gereja berperan
dalam mengatur khidupan spiritual masyarakat feudal eropa pada waktu itu. Tak
dapat di pungkiri bahwa gereja berasal
dari masa invansi barbar-barbar selama bberapa abad seiring dengan kemerosotan
sampai keruntuhan Romawi Barat demikian
pula di tengah-tengah posisi gereja yang dirasa kuat pada masa itu karna
berhasil menghadapi gelombang penyerbuan suku-suku barbar , tumbuh biara yang
ikut mengembangkan persebaran agama Kristen sekaligus ikut mengkritik kehiduan
para pemimpin gereja roma yang di anggap menyimpang dari konsep-konsep dan
dogma0dogma kristenan.
Akibat
reformasi agama yang di awali dari peran baiara clony, maka pada abad
berikutnya, abad XI dan XII, mulai bertburan ordo biara di eropa. Gereja
sebagai institusi pengembang agama kristenberhasil menkonsep hal-hal yang
berkaitan dengan masalah teologi dan hukum agama. Terdapat beberapa took
pengembang ordo-ordo biara, disebut-sebut
nama St.Ronald, St Gualbert, dan St. Peter Damia.
Setelah
membahas sepintas unifikasi dunia Kristen Barat,buku ini melanjutkan ke
pembahasan ke materi perkembangan Monarki feudal. Hal yang dianggap dalam
materi ini adalah bagaimanakah feodalisme dan monarki ke pausan dapat
mempengaruhi bentuk-bentk politik di Eropa Barat. Se[eninggalan kerajaan franka
yang di bangun dan di kembangkan oleh Charlemagne, terjadi komplik antara putra
Charlemagne, akibat terjadi kemerosotnya dan kewajiban kerajaan franka.
Munculnya dinasti Hugh Capet pada abad XI, berhasil menggantikan kerajaan
franka. Meski demikian, sekalipun ia sebagai seorang kerajaan feudal,
kekuasaannya hanya terbaras pada pusat pemerintahadi paris dan sekitarnya.
Selama
terjadi perkembangngan monarki foedal di Eropa sudah mulai Nampak benih-benih
komplik antara raja paus dan raja-raja Eropa pada abad XI. Sumber komplik
menyagkut batas kewenangngan urusan spiritual dan dunia. Baik paus, raja
masing-masing mempunyai argumentasi kuat bahwa keberadaan itu ada di tangannya.
Ditengah-tengah komplik tersebut terjadilah upaya rakyat inggris melawan
orang-orang skandinavia, Eropa Utara yang selama beberapa abad telah
dikuasainya, ingin menyatukan pemerintahanya maka berdirilah kerajaan
anglo-saxon di bawah penguasa Alfred (871-899), yang kemudian diteruskan dan
dikembangkan oleh penerusnya.
Dalam
membahas Ekspansi Eropa, sebagai materi ahir dari pembahasan buku ini, telah
membicarakan perkembangan monarki feudal, yang menyangkut empat masalah pokok.
Ke empat masalah yang terda[at dalam
judul bab ini terdiri dari:
Ø Konvensi
skandinavia
Ø Orang-orang
Kristen
Ø Islam
di spanyol
Ø Orang-orang
norman
Ø Para
peserta perang salib dan
Ø Pemerintahanya
Orang-orang
skandinavia tampil dalam panggung sejrah eropa ketika mereka berhasil menyusun
Negara dan pemerintahan di wilayah tersebut.
Dalam
arti mulai beralihnya kepercayaan polities yang semula di anutnya , kemudian
beralih memeluk agama Kristen, termasuk para penguasaan kerajaan.
Buku
ini juga mengupas orang islam, berbicara oaring islam dan Kristen spayol dapat
di kaitan dengan lembaga ke feodalan dan system kepausan yang telah sukses
membentuk umat Kristen Dunia Barat.
Ekspansi islam dari dunia arab ke dunia Barat Spanyol, berbarengan dengan
terjadinya perseteruan yang memuncak antara dua kerajaan besar, Byzantium dan
Persia. Ekspansi islam kesepanyol berhasil berkat mereka melakukan asimilasi
dengan peradaban yang telah di kalahkan. Mereka tidak melakukan
kekerasan-kekerasan maupun pemaksaan-pemaksaan terhadap wilayah tersebut,
berbagai upaya orang Kristen merebut kembali spayol dari tangan-tanga orang
islam intensif selama abad XI perebutan wilayah spanyol dari tangan orang-orang
islam merupakan terjadinya awal perang
salib, yang kemudian perang tersebut berlangsung sampai pada abad XIII.
Di buku
ini di ceritakan tentang perang salib, di tengah-tengah Perang Salib muncul
orang-orang Normandia di Mediterania. Rupanya, pengaruh kelembagaan agma,
gereja, yang menyebabkan orang-orang Normandia ikut melibatkan diri dalam
kancah Perang Salib. Orang-orang Normandia memepunyai kepentingan perdagangan,
ingin menjalin hubungan ekonomis dengan
pemerintahan di dunia timut.
Masyarakat
peserta perang salib terdiri dari pelbagai komponen, mulai daripara prajurit
sampai dengan orang-orang yang terlibat criminal. Mereka mempercayai berkat pengaruh
pimpinan gereja, apabila ikut dalam perang akan memperoleh ganjaran surga,
pembebasan hukuman bagi orang-orang yang berdosa dan penundaan pembayaran
hutang. Mungkin, gereja tidak melarang mereka melakukan kekejaman dan
kebrutalan.selama perang salib yang berlangsung delapan kali itu, telah
menghasilkan didirikannya kerajaan latin baru di yerusalem, kemudian diikuti
negeri Kristen yang lain, masing-masing kepangeranan Edwssa, Antioch, dan
Tripoli, disamping terdapatnya beberapa kota suci seperti yerusalem, Bethlehem,
dan Nazareth.
Corak
pemerintahan di kerajaan latin baru di timur, meniru pemerintahan feudal barat,
mendasarkan pada penyerahan fief dan baron sebagai sosok vasal. Akibat lebih
jauh dari perang salib, terjadi hubungan yang sangat erat antara dunia timur
dan barat. Berbagai khasanah yang menyangkut masalah cultural dan ekonomis,
dunia timur banyak memberikan kontribusi terhadap peradapan dunia barat. Tanpa
terjadinya perang salib kiranya mustahil orang-orang italia akan dapat mengenal
dan mencari serta memperoleh pasar-pasar dunia timur.
Dalam
buku ini juga menceritakan tentang orang islam di spanyol, seperti yang kita
ketahui bahwa tugas sejarah adalah
menyelidiki dan meniti pristiwa di masa silam. Namun perlu di ingat seorang
sejarah bukan mengadakan ramalan tentang masa depan, seperti kesenangan filsuf
sejarah, barangkali, sumber imformasi tentang masa islam itu belum tentu benar
adanya tetapi kejadian di masa silam dapat kita tempatkan dalam kaitan
sebelumnya. Siapa yang mengira, jika pada tahun 570, seorang outra bangsa arab
di lahirkan,Muhammad, kemudian akan menjadi orang yang mengajar agama-dunia
yang terakhir, agama yang besar atas pengaruhnya atas nasib manusia hingga zaman modern ini.
Siapakah yang akan dapat meramalkan, bahwa setelah Muhammad wafatpada tahun 632
dari padang pasir Arabia, merupakan daerah yang terdapat di luar peradaban
besar itu, akan timbul suatu ekspansi yang mencengangkan, ekspansi yang melalui
Asia Barat dan seluruh wilayah Lautan Tengah, baru dapat di bending oleh orang
barat seratus tahun kemudian, yakni di prancis selatan.
Lembaga
kefeodalandan system kepausan telah berhasil mambentuk umat Kristen dunia Barat
di dalam buku ini di ceritakan bahawa dua lembaga tersebut bekerja sama berjuang melawan ekspansi orang
islam, pada permulaan abad XI orang islam telah berhasil menguasai dua pertiga
wilayah selatan sepamyol. Kepulauan blearing, corsika, Sardinia, sisilia,
keseluruhan pantai Afriak Utara, palestiana, dan suriah. Antusiasme agama,
politik dan ambisi ekonomi mendorong orang-orang eropa barat menyerang wilayah kekuasaan orang islam,
mereka ikut berperang seperti kelas feudal, calon kelas foedal, atau anak
leleki yang dulu muda , jika merekq merasa lebih muda dan terlibat perang
malawan orang islam akan memperoleh ganjaran surge dan pengampunan serta dan
kekayaan akan memperoleh tanah melalui perampasan.
Sejarah
Eropa abad pertengahan sering dipahami sebagai abad kegelapan yang
kontraproduktif di segala aspek kehidupan. Padahal Sejarah Eropa pada priode
yang berlangsung selama satra warsa itu
telah member kontribusi penting dalam
peraadaban modern. Untuk mengetahui, mempelajari, seta memahami proses sejarah
yang sangat rumit dan kompleks, dirasa penting meninjau kembali berbagai
peristiwa di eropa yang terjadi dari invasi suku-suku barbar hingga ekspansi
Eropa.
Pada
dasarnya buku teks ini merupakan rujukan dalam mempelajari sejarah Eropa abad pertemgahan yang tertulis dalam bahasa
Indonesia. Berbagai uraian, seacara umum
dikemukakan dalam kaitannya terbentuknya Peradaban Barat abad pertengahan,
harapan kita, dengan membaca materi tersebut, dapat mengetahui tidaklah benar
bahawa Eropa abad pertengahan sebagai abad kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar